Home » » Koin Untuk Persipon, Haruskah?

Koin Untuk Persipon, Haruskah?


Persipon Pontianak untuk musim ini (2013) promosi dari Divisi Satu ke Divisi Utama. Dengan ini berarti mimpi terbesar persepakbolaan Kalimantan Barat mencapai tahap baru, setelah sebelumnya hanya berkutat di level amatir selama kurang lebih lima tahun.

Persipon Pontianak hadir menjadi tim asal Kalimantan Barat pertama di Divisi Utama, ya, tim-tim Kalimantan Barat memang 'telat panas' untuk hal yang satu ini dibandingkan tim-tim asal Kalimantan lain, sebut saja Persisam asal Kalimantan Timur. Dengan naiknya kasta Persipon di persepakbolaan nasional berarti memberi harapan baru bagi penikmat sepakbola Kalimantan Barat.

Dengan begini akan datang tim-tim lain yang telah lebih dulu menikmati Divisi Utama untuk bermain di Stadion Sultan Syarif Abdulrahman, jelas ini akan menumbuhkan animo masyarakat Kalbar untuk menyaksikan Persipon bermain melawan tim-tim sarat pengalaman. Stadion Keboen Sajoek yang awalnya dipakai sebagai homebase Persipon di Divisi Dua dan Satu kini akan berpindah ke stadion dengan kapasitas lebih besar, Stadion Sultan Syarif Abulrahman. Ini untuk mengantisipasi membludaknya penonton, yang awalnya hanya sekitar ratusan sampai ribuan sekarang akan bertambah banyak.

The Mainstream Problem
Berita baik akan selalu dibarengi berita buruk, dengan hadirnya Persipon Pontianak di Divisi Utama bukan berarti tanpa masalah. Memiliki masalah yang sama dengan tim-tim Indonesia lainnya, Persipon Pontianak kini "diharamkan" untuk menggunakan dana APBD. Tak seperti di Divisi Dua dan Divisi Satu yang masih dibantu APBD, kini Persipon harus bertransformasi menjadi tim Profesional, dan tentunya tanpa suapan dana APBD.



Permasalahannya, untuk menjadi tim Profesional tak semudah itu. Banyak syarat yang harus dipenuhi, selain stadion yang memadai dan gaji pemain, tim profesional harus memiliki badan hukum dan membentuk Perseroan Terbatas (PT.). Selain itu, finansial masih menjadi masalah yang mainstream bagi tim-tim di Indonesia. Ya, Persipon Pontianak saat ini bisa dibilang masih membutuhkan finansial besar untuk bertualang di Divisi Utama LPIS. Well, Persipon Pontianak memang berencana akan bermain di Divisi Utama yang diadakan oleh PT. LPIS, bukan PT. Liga dibawah naungan KPSI. Terlepas dari itu semua, saya kira itu adalah keputusan manajemen untuk bermain di bawah PT. LPIS atau dibawah PT. Liga. Sebagai masyarakat pecinta sepakbola Kalbar dengan tegas saya nyatakan mendukung 100% apapun keputusan manajemen Persipon.

Kembali ke masalah finansial, bisa dibilang Persipon saat ini sedang dalam masa sulit. Kini Persipon tak lagi dapat menggunakan APBD, suntikan dana pun terancam tanpa pemasukan. Walaupun Walikota Pontianak, Sutarmidji berjanji mencarikan dana dengan cara merangkul pengusaha di kota Pontianak, namun menurut saya perjuangan Persipon Pontianak dan warga Pontianak tak dapat berhenti begitu saja.

Warga Pontianak harus bergerak, benar-benar bergerak, untuk menjaga asa Persipon tetap bermain di Divisi Utama. Tentu saya dan juga warga Kalbar lainnya tak dapat hanya berpangku tangan mengharapkan perjuangan pak Midji--panggilan akrab Sutarmidji-- seorang untuk mencarikan sponsor.

Inyong Lolombulan, pelatih yang sukses membawa 
Persipon Pontianak promosi ke Divisi Utama. (google.co.id)
Oh Dana, Darimana Datangmu?
"Untuk mengarungi musim perdana di Divisi Utama, berkisar Rp 4 miliar - Rp 5 miliar per musim kompetisi. Angka itu sudah merangkum operasional pemain, seperti gaji, transportasi, kontrak pemain lokal maupun asing, dan segala kebutuhan lainnya," demikianlah petikan pernyataan pak Paryadi selaku Ketua Umum Persipon yang saya kutip dari Tribun, Rabu (12/12/2012).

Rp. 4 - 5 miliar bukanlah dana yang sedikit, Persipon harus memiliki bekingan finansial yang cukup kuat untuk itu, salah satu caranya dengan menarik sponsor ke tubuh Persipon. Ide sponsor ini sebenarnya bukan hal baru, lagi pula ada banyak perusahaan yang ada di Kalimantan Barat ini, mulai dari perusahaan kelapa sawit, perusahaan karet, bank-bank, dan lain sebagainya. Masa' satupun tak ada yang berniat membantu?

Saya berpikir positif saja, mungkin mereka belum peka akan hal itu. Mungkin mereka tak tahu bahwa bekerja sama dengan klub sepakbola itu dapat saling menguntungkan, seperti klub-klub di Eropa sana.

Jadi begini, sedikit saya jelaskan bagi yang belum paham. Keuntungan dapat diraih oleh keduabelah pihak. Misalnya, sponsor memberikan dana untuk Persipon dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian, dan Persipon mempersilahkan nama atau merek produk si penyokong dana itu tertera di jersey Persipon sesuai perjanjian. Selain itu papan iklan di stadionpun bisa dijadikan media pengiklanan yang ampuh menarik konsumen. Keuntungannya kurang lebih seperti beriklan di media elektronik atau media cetak.

Koin?
Penggalangan dana dengan koin sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia jika suatu badan ataupun kelompok sedang membutuhkan bantuan finansial. Cara ini dinilai cukup ampuh karena selain melibatkan masyarakat, hal ini juga dapat "menyentil" orang-orang berpengaruh untuk turun tangan. Tapi, haruskah ini dilakukan untuk Persipon?

Mengingat masih banyaknnya perusahaan yang "menggarap" lahan Pontianak dan Kalbar pada umumnya, jadi sedikit aneh menurut saya jika kita masih menggunakan hal semacam ini. Lain cerita kalau di Pontianak atau di Kalbar sudah tak ada lagi perusahaan yang memanfaatkan "nikmatnya" Kalbar. Atau.. Mereka lupa bahwa mereka berniaga di tanah Kalbar, tapi tak berkontibusi apapun untuk Kalbar? Wallahu 'alam.
Bank Kalbar. (wikipedia)

Kalaupun, KALAUPUN tak ada lagi yang berniat membantu Persipon Pontianak, saya rasa jalan terakhir adalah menggandeng Bank Kalbar selaku BPD di Kalbar untuk menjadi sponsor utama Persipon. Saya kira ini jalan terakhir, kalaupun jalan ini sulit dicapai mungkin kita bisa mulai dengan koin?

===================================================================

Bangga
Sebagai orang Pontianak saya tentu bangga atas apa yang telah dicapai Persipon walaupun ada sedikit kekhawatiran atas yang akan terjadi, penantian enam musim sejak 2007 untuk berlaga di Divisi Utama terancam batal hanya karena masalah finansial, yang apes-nya lagi terjadi disaat pembangunan sedang berkembang di Kalbar.

Dengan masuknya Persipon Pontianak ke Divisi Utama, terlepas itu dibawah naungan PT. LPIS atau PT. Liga, merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Kalbar. Terlebih hal itu diraih dengan mayoritas bermaterikan pemain asli Kalbar itu sendiri. Jadi saya rasa Persipon butuh sedikit bantuan disini, karena bukan hanya membawa nama Pontianak, tetapi membawa nama Kalimantan Barat.

Maka dari itulah tulisan ini saya buat, mungkin sedikit banyak dapat membantu. Karena melalui hobi menulis inilah media saya dalam mendukung Persipon (selain menonton pertandingan di stadion).

Terimakasih.

Follow twitter: @canpratama

2 komentar:

  1. Semua tim pencari sponsor harus bergerak cepat. Banyak perusahaan yang mencari uang di tanah Kalimantan Barat, seperti Perkebunan Sawit Sinar Mas, Djarum, Uniplasco Bumi Sejahtera (UBS), ABM Logistics Pontianak, Bangun Agro Persada, PT.TRACKINDO PRIMA PERKASA, CV. PRIMA RIZKI COORPORATION, PT.BORMINDO NUSANTARA SERVIS, PT.United Tractors ( Andalan Multi Kencana-ALLMAKES), PT. ARITA PRIMA KALBAR, PT.SEMESTA KARYA MANDIRI , POLYMAS INTERNUSA, PT. CITRA NIAGA PERKASA, dan lain-lain. Ada 507 perusahaan yang mencari rezekinya di tanah Kalimantan Barat. Kalau saja 1 perusahaan menyumbangkan tiap tahun 10 juta saja sudah Rp 5.070.000.000,- belum lagi ditambah dengan seponsor utama. Pasti bisa maju PERSIPON dengan dana segitu

    BalasHapus
  2. Terimakasih bung, Anonim. Sampai dibuatin daftarnya. Hehe
    Saya setuju, kalau saja satu perusahaan memberi 10juta itu sudah cukup untuk Persipon satu musim. Namun apalah artinya 10juta bagi perusahaan2 yg untungnya sampai milyaran? 50juta pun saya kira bukan masalah.
    Tapi kembali lagi ke masalah utamanya adalah kesadaran pemilik perusahaan itu sendiri, apakah bersedia membantu Persipon atau tidak. Tentu kita gak bisa maksa, dan pemerintah kota selaku pemilik klub perlu untuk meyakinkan para pemilik perusahaan agar menginvestasikan sedikit keuntungan di Persipon, bisa dalam bentuk hibah atau hadiah. Dengan demikian rakyat Pontianak dan Kalbar pada umumnya dapat berbangga hati, karena mereka terwakili di kancah sepakbola nasional.

    BalasHapus

KEEP IN TOUCH

Followers

Tahukah kamu blog ini ada karena peran AdSense atau iklan?

Tolong matikan Adblock kamu khusus di blog ini jika kamu menghargai tulisan Saya.

Terima kasih! ^^

×