Home » , » Garuda, Kami Bersamamu!

Garuda, Kami Bersamamu!

Pemain Timnas terlihat kecewa hanya bermain imbang kontra Laos. (Viva.co.id)

Menang ataupun kalah, gagal lolos fase grup atau jadi runner-up tak jadi masalah, setidaknya bagi saya. Lakukanlah, Garuda. Lakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Apapun hasilnya, kami selalu ada untuk mendukungmu!

Hasil kurang mengembirakan didapat Timnas kala berjumpa Laos pada matchday 1 Grup B AFF Cup 2012, Indonesia hanya bermain imbang 2-2 dari Laos. Bahkan Timnas sempat tertinggal dua kali dari Laos, pertama saat kiper Endra Pras di kartu merah setelah dianggap melakukan pelanggaran atas Vilayout Sayyabounsou di kotak terlarang dan penalti diberikan untuk Laos, Khampheng Sayavutthi berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Indonesia 0, Laos 1.

Beruntung Indonesia memiliki Raphael Maitimo, pemain kelahiran Rotterdam, Belanda ini berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-43 melalui heading sempurna tepat ke jala gawang Laos. Indonesia 1, Laos 1. Indonesia kembali dikejutkan oleh Laos, pada menit ke-79 Laos berhasil unggul kembali melalui Keoviengphet Liththideth, pemain Ezra FC itu berhasil mengecoh lini belakang Indonesia. Indonesia tertinggal 1-2 sampai di menit 89, pemain pengganti Vendry Mofu berhasil menyelamatkan muka Indonesia setelah bola rebound hasil tendangan Andik berhasil dimasukkan kedalam gawang Laos. Sampai peluit panjang dibunyikan skor imbang 2-2, Indonesia harus puas berbagi angka dengan Laos, tim yang mereka kalahkan 6-0 dua tahun lalu itu.

Raphael Maitimo melakukan selebrasi
 usai membobol gawang Laos. (Google.co.id)


Dukung aja kok repot?
Huh, hasil buruk ya? Kecewa? Ya, begitu pula saya. Sama seperti anda yang menginginkan Timnas kita bermain apik dan memetik kemenangan. Walau hasil di matchday 1 kurang memuaskan bukan berarti kita harus berhenti mendukung Timnas di pertandingan selanjutnya. Justru dukungan dan doa kita dibutuhkan oleh mereka yang berjuang atas nama bangsa dan negara. Bukan main-main, mereka membawa lambang Garuda di dada. Lambang yang berisi ideologi bangsa kita, Pancasila. Bukankah seharusnya kita mendukung mereka?


Perjuangan Timnas di ajang AFF kali ini memang tak mudah, dituntut juara dengan materi pemain yang kurang jam terbang, ditambah pemain cedera dan hukuman larangan bermain membuat semua terasa semakin sulit. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, kata orang Indonesia. Saya pribadi tetap optimis, selalu optimis terhadap peluang Timnas. Walaupun tak sedikit yang mencibir Timnas karena permaian yang bisa dibilang buruk karena tak sesuai harapan. Saya pribadi menganggap supporter sejati Timnas seharusnya mendukung Timnas dimanapun dan kapanpun, serta walau di isi pemain dari kompetisi manapun. Setuju?

Saya juga kecewa dengan hasil buruk yang didapat Timnas semenjak era Djohar Arifin, kalah 10-0 dari Bahrain, menang tipis atas Timor Leste, dan yang terbaru bermain imbang 2-2 atas tim yang sering kita jadikan lumbung gol, Laos.

Saya pun mengerti perasaan orang-orang yang menghina dan menghujat Timnas.
Tapi, tak bisakah anda-anda mendukung saja? Bukankah tak sulit mendukung dan mendoakan?

Bukan bermaksud sok tahu atau sok nasionalis, tapi mendukung Timnas adalah sama wajibnya dengan mempertahankan martabat bangsa, menurut saya. Itu keputusan final yang tak dapat diganggu gugat, kehormatan dan martabat bangsa!

Mendukung Timnas PSSI yang resmi diakui oleh FIFA dan AFC bukan berarti mendukung kebijakan-kebijakan kontroversi Djohar Arifin dkk. Tidak, tidak sama sekali! Saya masih berpikir, kok bisa masih ada supporter yang mendukung pihak tertentu? Bukankah PSSI didirikan demi persatuan? Itu cita-cita pendiri PSSI, pak Soeratin.

Saya tidak ingin menempatkan diri saya, apalagi tulisan saya sebagai dukungan kepada pihak-pihak tertentu. Kita tahu masalah dualisme ini membuat sepakbola kita tidak lagi sehat. Dan mau tak mau kita harus kembali pada dasar jati diri bangsa, yaitu Gotong royong dan Musyawarah. Jangan sampai kita lupa siapa diri kita!

PSSI pimpinan Djohar Arifin dan KPSI pimpinan La Nyalla bisa menjadikan sepakbola Indonesia lebih berkembang. Contohnya saja begini, PSSI Djohar ingin membangun liga yang bersih dan tanpa bantuan APBD, ini bagus bila di sokong oleh pihak La Nyalla. Sedangkan KPSI La Nyalla memiliki liga dan pemain berpengalaman. Bila ini terjadi, Indonesia dapat memiliki liga yang terstruktur dan bersih serta pemain yang berkualitas pula di setiap jenjang Timnas maupun klub. Intinya Gotong royong dan Musyawarah, itu!

Greg Nwokolo (kiri) dan Victor Igbonefo (11).
Dua pemain naturalisasi asal Nigeria. (Google.co.id)

Tapi saya tak ingin berandai-andai terlalu jauh. Saya juga tak ingin berandai-andai para pemain-pemain bertalenta macam Boas, Syamsir Alam, Ahmad Bustomi, Tibo bisa bersanding dengan Okto, Andik, Irfan Bachdim, Rasyid. Serta pemain naturalisasi macam Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Diego Michiels, Raphael Maitimo dan Stefano Lilipaly dan pemain-pemain bertalenta lain.

Karena saya dan anda-anda semua dan juga para pemain pasti menginginkan langkah konkret persatuan di tubuh PSSI, bukan cuma wacana dan wacana yang selalu berakhir pada deadlock!

Ya, dualisme sedang terjadi. Ya, Timnas kita ada dua, satu bentukan PSSI dan satunya bentukan KPSI. Ya, pemain kita tak sepenuhnya berpengalaman. So what? Dukung aja kok repot?




Follow twitter: @canpratama

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

KEEP IN TOUCH

Followers

Tahukah kamu blog ini ada karena peran AdSense atau iklan?

Tolong matikan Adblock kamu khusus di blog ini jika kamu menghargai tulisan Saya.

Terima kasih! ^^

×